Resensi Wabah (Rayyifah)

TEKS RESENSI (WABAH -Teater Koma Pentas Di Sanggar - Seri Punakawan)


IDENTITAS DRAMA

Judul Drama Teater:WABAH Karya: Budi Ros

Sutradara: Rangga Riantiarno 

Kelompok Pementasan: Teater Koma 

Bentuk Pementasan: Teater

Waktu Pementasan: 18 November 2020 

Tempat Pementasan: Panggung Teater Koma

Tautan : https://www.youtube.com/watch?v=kdnom5R0xTI 


SINOPSIS KARYA

Dalam pertunjukan teater berjudul ‘Wabah’ yang diperankan oleh para lakon Teater Koma yaitu Budi Ros, Zulfi Ramdoni, Raheli Darmawan, dan Dick Perthino ini memuat tema tentang kegiatan keseharian saat masa pandemi COVID-19. Dengan berdampaknya situasi wabah tersebut, Romo menyarankan anak-anaknya agar pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Namun,  anak Romo yang bernama Semar ingin memanfaatkan keadaan untuk memperoleh keuntungan. Kisah didalamnya juga memuat nasehat-nasehat baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lewat lakon berjudul Wabah ini, Teater Koma membuat panggung pementasannya sendiri dengan menggunakan konsep seolah berada di gedung pertunjukan dan mematuhi protokol kesehatan. Penggambaran kegiatan yang dilakukan Semar, Gareng, dan Petruk sangat baik yang menggunakan properti seadanya dan mudah dicari. Kisah diawali dengan Romo Semar yang melihat anak-anaknya yang seharusnya pergi bercocok tanam tapi malah bersantai. Keseharian Gareng, Petruk, dan Bagong hanya santai  dan malas saja tetap membuat Romo sabar terhadap mereka. Terlihat Gareng yang sedang bersemangat dengan menjalankan bisnis sabunnya. Dilanjutkan dengan Petruk yang sedang mengelap sepeda dan berkeinginan memanfaatkan keadaan untuk memperoleh keuntungan. Walaupun dalam memerankannya terdapat beberapa kata salah ucap dalam dialognya. Raheli Dharmawan memerankan tokoh Petruk dengan pendekatan sosio-kultur dan dialek vokal khas jawa dan diselingi bahasa Inggris dalam berdialog. Hal tersebut dilakukan sebab dia mencoba membangun gaya akting yang berkesan komedi. Sedangkan Bagong yang asik tidur-tiduran hingga saat bangun perkataan dirinya melantur kemana-mana. Mereka bertiga mencoba meyakinkan pada Romo Semar bahwa kegiatan yang dilakukan mereka akan mendapat hasil yang menjanjikan. Gareng menyampaikan pendapatnya bahwa jika hasil yang didapat dari bisnis tersebut dapat membuat hidupnya bisa kaya raya. Romo Semar tetap menyangkalnya dengan alasan bahwa kodrat mereka adalah petani. Bagong yang terbangun karena gebrakan Romo Semar mengatakan mimpinya pada yang lain, namun tetap saja Semar menanggapinya bahwa Bagong hanya suka berbicara melantur.


ULASAN 

Drama berjudulkan 'Wabah'  Satu ini sangat cocok ditonton untuk seluruh kalangan karena

mengandung pesan-pesan baik dan amanat yang dapat dipetik dari kisah didalamnya. Komedi juga banyak disajikan, jadi tidak perlu khawatir untuk merasa bosan saat menontonnya. Terdapat beberapa kosakata dari bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Tidak ada terjemahan kosakata keduanya. Jadi, bagi yang tidak memahami bahasa Inggris dan bahasa Jawa dapat mencari sendiri. Terakhir jika kurang menikmati kisah dari drama tersebut maka bisa menonton yang drama dengan judul lain karena Teater Koma menyediakan video teater

yang sudah banyak ditonton oleh peminatnya. 


 


Komentar