Wabah
Oleh : Nasywa Sabrina
XI MIPA
1
Judul Pertunjukan Drama : Wabah
Karya : Budi Ros
Sutradara : Rangga Riantimo Kelompok Pementasan : Teater Koma
Waktu Pementasan : 18 November
2020 Bentuk Pementasan : Teater
Tempat Pementasan : Sanggar Teater
Koma
Dalam pertunjukan teater yang berjudul
“Wabah” yang diperankan oleh Budi Ros sebagai
Semar, Zulfi Ramdoni sebagai Gareng, Raheli Dermawan sebagai Petruk dan Dick Perthino
sebagai Bagong. Pertunjukan teater ini mengisahkan apa yang mereka
lakukan sehari- hari selama wabah virus COVID-19. Dengan
situasi tersebut Romo (Semar) memerintahkan anak anaknya
untuk pergi ke ladang dan bercocok tanam.
Namun anak anaknya
lebih memilih untuk melakukan bisnis
dan memanfaatkan keadaan
sekarang untuk mendapatkan keuntungan. Kisah
dalam teater ini banyak memuat pesan dan nasihat baik untuk kehidupan. Teater
Koma membuat panggung pementasannya
sendiri di sanggarnya dan dibuat seolah olah berada di gedung. Pertunjukan teater ini dibuat dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan.
Pada pertunjukan teater
berjudul “Wabah” ini sangat baik, dengan melibatkan 4 pemain yang membuat suasana terasa ramai dan
juga di setiap dialog diselipkan sedikit lawakan yang membuat para penonton tidak bosan melihat pertunjukan tersebut.
Properti yang digunakan untuk
mendukung latar pertunjukan adalah pohon yang seolah olah menggambarkan bahwa sedang
berada di halaman
rumah serta ditambah
dengan sebuah sepeda
Romo (Semar). Sepeda
tersebut tidak hanya sebagai susunan
latar tetapi juga memuat gagasan
yang ingin dibawa
oleh penulis naskah.
Penggambaran kegiatan yang dilakukan
oleh Semar, Gareng,
Petruk, Bagong menggunakan properti sederhana dan seadanya. Kisah diawali dengan
Romo (Semar) yang
melihat anak anaknya sedang sibuk dengan kegiatan
masing-masing bukan ke ladang untuk bercocok
tanam. Terlihat Gareng yang sedang sibuk dengan bisnis sabunnya. Petruk yang sedang sibuk mengelap
sepeda Romo (Semar)
untuk disewakan dan berkeinginan memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan
keuntungan. Sedangkan Bagong hanya tidur, bermalas-malasan, dan melantur terkait
mimpinya. Mereka mencoba
meyakinkan Romo (Semar)
terkait bisnis yang mereka lakukan
akan mendapatkan hasil yang menjanjikan. Tetapi Romo (Semar)
tetap menyangkalnya dan mengatakan bahwa kodrat mereka adalah petani. Bagong yang terbangun
dari tidurnya karena gebrakan Romo (Semar), ia mengatakan mimpinya kepada yang lain dan tetap saja
Romo (Semar) menganggap Bagong hanya suka berbicara melantur.
Adegan yang terdapat pada pertunjukan
tersebut sesuai dengan kondisi kehidupan manusia
pada saat ini. Romo Semar yang mengajarkan hal-hal baik pada Gareng, Petruk dan Bagong. Bahasa yang digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan di dalam kisah tersebut sangat sederhana sehingga mudah dipahami oleh penonton. Nasihat
Romo (Semar) mebuat anak-anaknya
patuh dan mau pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Pementasan tersebut diakhiri dengan nasihat dari tokoh Semar
yang diiringi musik, tarian, dan nyanyian oleh
mereka.
***
Dalam pementasan teater berjudul “Wabah”
ini tersapat beberapa
kesalahan pengucapan. Walaupun
dalam mengucapkannya terdapat beberapa kata salah mereka tetap profesional dan melanjutkan adegan pada babak selanjutnya. Pada setiap percakapan diselipkan komedi yang membuat alur pementasan tersebut
menjadi menarik.
Para tokoh pada pementasan teater “wabah”
ini mampu membuat penonton terhibur dengan
aksi komedi mereka. Setting dan properti panggung yang sederhana sangat
membantu jalannya cerita. Kemampuan
para tokoh dalam memerankan tokoh terlihat mendalami peran sehingga para penonton tidak merasa
tergesa-gesa untuk menerima pesan yang disampaikan. Di akhir pementasan ditutup dengan musik, nyanyian, dan tarian
yang menjadi bentuk pesan bahwa kita
harus tetap semangat menjalani kehidupan. Cerita dari pementasan teater
tersebut sesuai dengan kondisi
kehidupan manusia pada saat ini yang sedang dilanda wabah virus COVID -19.
Drama teater ini sangat cocok ditonton
untuk seluruh kalangan karena mengandung pesan-pesan yang dapat diambil
dari kisah didalamnya. Terdapat komedi pada pementasan ini
sehingga penonton tidak perlu khawatir untuk merasa bosan
saat menontonnya. Kisah dari drama
ini sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat saat ini, sehingga bisa lebih
mudah untuk memahami isi dari drama.
Komentar
Posting Komentar