Shinta Amelya J
XI MIPA 1 / 33
Meresensi
Pertunjukan Drama
https://www.youtube.com/watch?v=OZ6sX6h96xE
-
Judul: Merdeka
-
Tahun
rilis: 2021
-
Penulis
naskah: Putu Wijaya
-
Produksi: Firmansyah Andhika Pratama
-
Durasi: 36.04
-
Nama
pemain:
1.
Sutradara:
Lisa Kumala Dewi
2.
Amat:
Firmansyah Andhika Pratama
3.
Amat
merah: Aditiya Nawawi
4.
Amat
putih: M. Syahrul Ramadhani
5.
Bu
Amat: Shabrina Zahra Aulia
6.
Ami:
Ofpani Aziz Amanah
7.
Tetangga:
Poppy Amelia Sari
Setelah
menonton dan mendengarkan drama teater “Merdeka” karya Putu Wijaya ini membuat
saya sebagai penonton teringat masa-masa pahlawan memperjuangkan kemerdekaan,
hingga banyak terjadi pertumpahan darah dan keringat demi harga diri dan
kebebasan masyarakat dari penjajah, dan agar tidak ditindas oleh penjajah.
Namun pada drama teater “Merdeka” karya Putu Wijaya, tokoh “Bapak” atau yang
disebut “Amat” bercerita bahwa harga diri bangsa Indonesia sedang
terinjak-injak, rakyat yang ditindas, dan tidak ada keadilan sama sekali.
Bagaimana negara ini bisa disebut Merdeka? Lalu ada dua tokoh yaitu Amat merah
dan Amat Putih yang menggambarkan 2 pemuda yang menyanggah pendapat tersebut,
bahwa kemerdekaan sudah diberikan oleh pahlawan, dan yang menyebabkan rakyat tertindas,
ketidakadilan dimana-mana itu adalah perbuatan masyarakat sendiri.
Dalam
teater “Merdeka” karya Putu Wijaya ini terdapat tokoh “Bapak” menceritakan
bahwa ada orang kaya yang tidak mau menurunkan benderanya hingga dibiarkan
terkena panas terik matahari dan basah kuyup karena hujan yang membuat bendera
terlihat usang. Dia berjanji akan menyumbangkan biaya pembangunan sekolah
sebesar 5M tapi semua hanya tipu dayanya saja, saat ia tidak ingin dipandang
rendah oleh masyarakat lalu ia kabur kerena takut ditagih akan janjinya
tersebut. Pada drama teater ini juga menceritakan bahwa momen-momen
memperingati hari kemerdekaan dan hari pahlawan, namun banyak masyarakat yang
mengibarkan bendera warna-warni seperti bendera partai, tokoh “Bapak” ini
mengatakan bahwa peristiwa ini bukan ajang politik melainkan peristiwa sakral
dimana bendera yang harusnya berkibar adalah bendera merah putih.
Drama
ini berpesan bahwa janganlah menjadi seorang yang egois, yang mementingkan
dirinya sendiri dibandingkan kepentingan bersama , saling bergotong royong dan
pertahankan kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah oleh pahlawan.
Drama teater “Merdeka” karya Putu Wijaya yang telah diunggah di youtube tersebut sangatlah bagus,
pemerannya sangat mendalami karakter tokoh yang dibawakan, setting yang digunakan juga bagus dan menarik yang mampu
menonjolkan aspek-aspek tertentu didalam drama. Drama ini sangatlah bagus,
tetapi masih ada kekurangan yaitu, ada beberapa pemainnya yang berdialog kurang
fasih dan masih kaku. Drama ini recommended
untuk ditonton dan sangat mendidik, hanya perlu diperbaiki dialognya yang masih
kaku, dan mempelajari bagaimana cara berdialog agar enak ditonton
Komentar
Posting Komentar