Resensi Drama Tari "Nyai Dasima" (Yobel)


RESENSI DRAMA TARI “NYAI DASIMA”

 


Judul : Drama Tari “Nyai Dasima”

Tahun rilis : 23 Juli 2017

Penata Tari : Novitanti

Stage Manger : Antha al-bietwo Asatrada : Rinaldi

Pemeran/penari utama :

-  Desima 1 : Gita Indah Hapsari

-  Desima 2 : Novianti

-  Sami’un : Putra Jalu Pamungkas

-  Tuan W : Muhammad Khaidir Ali

Durasi : 26.09 menit

 

Setelah menonton drama tari “Nyai Dasima” karya Novianta ini,membuat saya teringat kisah cinta yang sering dijumpai pada kalangan anak remaja yaitu cinta segitiga, kisah cinta segitiga antara Nyai Dasima ini menyangkutkan pemuda Belanda sebagai salah satu pria yang mencintai Nyai Dasima degan saingannya yaitu pemuda Betawi yang sama-sama mencintai Nyai Dasima dengan sepenuh hati.Drama ini mengambil latar belakang masyarakat suku Betawi di era Penjajahan Belanda yang ditunjukkan dengan seni tradisi berasal dari Betawi yaitu aksi silat,aksi pantun,dan tarian Nyai Lenggang.Tarian Lenggang ini sendiri terinspirasi dari perjuangan Nyai Dasimah, seorang gadis Betawi yang merasakan kegalauan memilih pasangan hidup, antara pemuda Belanda atau Indonesia.

 

   Kisah ini berawal saat Nyai Dasima yang asik menari bersama teman-teman penarinya,setelah itu datang sekelompok pemuda Betawi yang terlihat kagum dan tertarik kepada penari-penari itu,salah satunya Sami’un pemuda Betawi yang lansgung jatuh hati pada Nyai Dasima.Setelah Pemuda Betawi itu pergi,munculah salah satu tentara Belanda yang disebut Tuan W yang juga jatuh hati pada Nyai Dasima ini.Dewi Dasima juga tertarik pada tentara Belanda ini,ia menaribersama tentara itu yang menunjukkan ketertarikan satu sama lain,namun setelah memilih Tuan W,Nyai Dasimah justru mengalami ketidaknyamanan dan merasa tidak senang,Nyai Dasima pun sering ditinggal pergi oleh Tuan W,tetapi Tuan W tidak merasakan apa yang diarasakan oleh Nyai Dasima,setiap menemui Nyai Dasima ia selalu mengajak menari bersama layaknya pasangan yang mesra padahal dalam hati Nyai Dasima hanyalah kekosongan.Saat Tuan W terlihat

 mesra dengan Nyai Dasima,pemuda Betawi bernama Sami’un itu melihat mereka

 dan merasa sangat cemburu.Sami’un tahu kalau Nyai Dasima tidak lagi

 mencintai Tuan W,yang pada akhirnya Sami’un membawa Nyai Dasima

 pergi.Tetapi Sami’un diserang oleh kelompok tentara Belanda yang menjadi suruhan Tuan W.Dengan cepat teman-teman Sami’un yang merupakan jawara

 Betawi membantu Sami’un mengalahkan tentara Belanda.Tentara-tentara itupun kalah


 

Tuan W pun tak terima melihat kelompoknya kalah,akhirnya Ia pun menghampiri Sami’un bersama Nyai Dasima,dan akhirnya menembak Nyai Dasima karena cemburu,dan akhirnya Nyai Dasima pun mati dipangkuan Sami’un,Sami’un pun menangis sambil menopang Nyai Dasima.Tuan W menyesal karena telh menembak Nyai Dasima,tamat.

 

Drama ini sebetulnya bagus, tetapi yang sangat disayangkan adalah kejelasan cerita yang disajikan,karena darma ini drama tari,jadi yang diperlihatkan banyak adalah tariannya,pemeran dari drama ini tidak berbicara sama sekali,mereka memperliatkan dengan hanya memperagakan dan mimik wajah,sehingga ada sesuatu yang kuang jelas dalam apa yang diceritakan,awal melihat juga akan bingung pada tokohnya,karena kita bisa tahu mana Sami’un,dan saya awalnya tidak tahu bahwa Tuan W adalah seorang tenatara Belanda,baru tahu setelah melihat nama-nama pemeran diakhir drama.

 

Saya kagum dengan drama ini karena,drama ini mengangkat tema dari budaya Indonesia,yaitu Tari Nyai Lenggang,silat,dan pantun,kisahnya yang menceritakan kisah segitiga membuat saya tertarik untuk melihat drama ini,pemeran serta kostum yang digunakan dalam drama ini juga terlihat bagus dan cocok dengan tema budaya yang diambil.Musik yang digunakan menggunakan rebab juga sangat menggambarkan suasana sedih dan galaunya seorang Nyai Dasima.

 

Hal penting dan amanat yang saya dapat dari melihat drama ini adalah jangan lah kita menjadi egois karena ego dan kemauan kita sendiri,seperti Tuan W yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan untuk memuaskan keinginannya agar Sami’un juga memiliki apa yang ingin dia miliki.Hal itu sanagt merugikan orang lain,bahkan orang yang kita kasihi.

 

 

 



Komentar