Resensi Merdeka (Zadha)

 


ZADHA NAYYANN LAURENT NISHA EPRILLIANI-35-XI MIPA 1

Judul: MERDEKA

Tahun Rilis: 2021

Penulis Naskah: Putu Wijaya

Produksi: Firmansyah Andhika Pratama

Durasi: 36:04 menit

Sutradara: Lisa Kumala Dewi

Nama Pemain:

·         Amat: Firmansyah Andhika Pratama

·         Amat Merah: Aditiya Nawawi

·         Amat Putih: M. Syahrul Ramadhani

·         Bu Amat: Shabrina Zahra Aulia

·         Ami: Ofpani Aziz Amanah

·         Tetangga: Poppy Amelia Sari

Sumber Resensi: https://youtu.be/OZ6sX6h96xE

 

       Setelah melihat dan mendengar drama teater “MERDEKA” karya Putu Wijaya ini membuat saya teringat dengan perjuangan pahlawan jaman dahulu sebelum merdeka, dimana mereka berjuang tumpah darah demi harga diri dan kesejahteraan masyarakat Indonesia agar tidak ada lagi yang menindas dan menjatuhkan harga diri bangsa Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Itulah kata-kata yang sering kita ketahui setiap kita membuka sejarah bangsa Indonesia.

       Namun pada drama teater berjudul “Merdeka” karya Putu Wijaya ini tokoh “bapak” atau yang disebut “Amat” bercerita bahwa harga diri bangsa Indonesia di injak-injak, masyarakat ditindas dan tidak ada keadilan di mana-mana, lantas bagaimana Indonesia bisa di sebut merdeka? Lalu Amat Merah dan Amat Putih yang digambarkan dari 2 orang pemuda menyangkal pendapat tersebut bahwa kemerdekaan sudah di beri oleh pahlawan yang memperjuangkan bangsa Indonesia tetapi semua tergantung masyarakatnya dan yang membuat masalah tersebut di atas adalah masyarakat itu sendiri. Lalu jika pandangan hanya menjurus pada masyarakat yang dianggap bersalah sepenuhnya, bukankah pemerintah akan lebih bahagia tipu dayanya termakan dan mereka akan menjadi lebih kaya dari masyarakat yang kekurangan tanpa belas kasihan.

         Dalam drama teater berjudul “Merdeka” karya Putu Wijaya ini juga tokoh “bapak” menceritakan bahwa ada orang kaya yang tidak mau menurunkan benderanya hingga bendera dibiarkan terkena panas dan hujan yang membuat bendera ini usang, dia juga berjanji bahwa akan menyumbang biaya pembangunan sekolah sebesar 5 milyar. Tapi ternyata itu semua hanya omong kosong yang dilanturkan saat ia tidak ingin dipandang rendah oleh masyarakat lalu ia kabur karena takut di tagih janjinya yang akan menyumbang sebesar 5 milyar tersebut.

         Pada drama teater berjudul “Merdeka” karya Putu Wijaya ini juga menceritakan bahwa momen-momen memperingati hari kemerdekaan dan hari pahlawan tetapi banyak masyarakat yang mengibarkan bendera warna-warni dan bendera partai. Tokoh “bapak” berbicara bahwa peristiwa ini bukanlah ajang politik tetapi peristiwa ini adalah peristiwa sakral yang dimana bendera yang harus di kibarkan adalah bendera dua warna yaitu merah dan putih.

         Drama teater berjudul “Merdeka” Karya Putu Wijaya ini berpesan bahwa janganlah menjadi orang yang egois, orang yang mementingkan dirinya sendiri dan golongan daripada kepentingan orang lain, ayo saling bergotong royong dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah ada. Jika hanya mementingkan diri sendiri bisa kita bayangkan sendiri seperti apa kedepannya bangsa yang akan kita pegang nantinya.

           Drama teater berjudul “Merdeka” Karya Putu Wijaya yang telah dibawakan tersebut di atas sangatlah bagus, pemeran sangat mendalami peran yang dibawakannya. Setting yang digunakan juga sudah sangat bagus dan menarik, sehingga mampu menonjolkan aspek tertentu.

           Bisa di bilang drama teater berjudul “Merdeka” karya Putu Wijaya ini hampir tidak ada kekurangan bisa di bilang sedikit sempurna. Hanya saja ada beberapa pemain yang cara berdialognya kurang fasih atau masih terlihat kaku saat berdialog dan masih patah-patah juga dalam berdialog. Selebihnya drama teater ini sudah bagus dan sempurna.

           Drama teater berjudul “Merdeka” karya Putu Wijaya ini memang sangat bagus, mungkin kedepannya bisa di latih lagi dalam berdialog agar terlihat tidak patah-patah dan enak di lihat saat membawakan dialog atau cerita tersebut. Sehingga kesan yang diciptakan bisa lebih sempurna dan menarik dari sebelumnya.

Komentar