Resensi Kisah Kala Wabah (Agung)


Kisah Kala Wabah
Resensi oleh: Agung Fadhilah Ramadhan



 

Judul Drama: Wabah                                              


Pengarang: Budi Ros

Penerbit: Teater Koma

Durasi: 25 menit                                                         

Pemeran:

Semar - Budi Ros

Petruk - Raheli Dharmawan

Gareng - Zulfi Ramdoni

Bagong - Dick Perthino

 Tautan video     : https://www.youtube.com/watch?v=kdnom5R0xTI

  Drama berjudul “Wabah” ini bercerita tentang kisah kehidupan dengan unsur komedi melalui penokohannya, yaitu Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Cerita yang ada di drama ini disampaikan dengan lebih nyata, dengan alur drama mengikuti keadaan yang terjadi pada masa pandemi ini, dimana hidup menjadi sulit dengan banyaknya masalah yang terjadi.

  Dalam drama tersebut, diceritakan Semar sedang kebingungan bukan karena wabah, melainkan tingkah dari Petruk, Gareng, dan Bagong yang sedang mengkhayalkan pekerjaan dengan keuntungan yang tinggi. Keadaan mereka sudah sangat sulit dikarenakan adanya pandemi Covid, Semar tidak mau anak-anaknya tersesat dengan keadaan yang sudah menimpa kehidupan mereka dan akan membuat hidupnya lebih terpuruk.

  Meskipun wabah ini membuat hidup mereka serba kesulitan. Tingkah laku Petruk, Gareng, dan Bagong makin menjadi-jadi. Mereka membayangkan akan menjual berbagai produk yang dibutuhkan pada masa pandemi dengan memberi harga jual yang tinggi. Persediaan sabun cuci tangan dan alat medis seperti rapid test dan swab juga menjadi modal usahanya. Tidak hanya itu, mereka juga menginginkan banyak bantuan dari sekitar berupa sembako agar kebutuhan mereka serba tercukupi. Semar tidak setuju dengan ide gila anak-anaknya itu, karena di masa pandemi, sudah banyak kejadian yang secara tidak langsung memberikan beban bagi orang-orang di dunia. Apalagi ditambah dengan kebutuhan sehari-hari yang serba terbatas. Bila banyak aspek sudah tidak dapat diatasi, akan menimbulkan masalah baru yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

  Tidak hanya diam saja melihat keadaan yang sudah melewati batas. Semar memberikan jalan hidup dengan motivasi agar anak-anaknya bisa tabah dengan keadaan. Ketiga anaknya tersebut akhirnya paham dengan keterbatasan yang dimiliki, mereka yang masih bisa menjalani hidup harusnya patut bersyukur, karena banyak orang di luar sana yang belum tentu bisa bangkit dari kehidupan yang serba sulit ini.

  Drama “Wabah” ini dikemas dengan sangat unik, ceritanya disampaikan dengan penggambaran tokoh wayang yang merupakan salah satu budaya khas Indonesia. Alur cerita dapat dicerna dan tersampaikan jelas dengan penggambaran di masa modern. Masalah kehidupan yang dialami tokoh-tokohnya yang digambarkan sudah mewakili bagaimana masyarakat yang hidup serba kesulitan di masa pandemi Covid.

  Kisah ini memiliki alur dan cerita yang menarik dengan penyampaian yang jelas serta pesan yang disampaikan bermakna bagi kehidupan. Sebuah drama tentang bagaimana cara mengatasi kekurangan dan menjalani kehidupan meskipun dengan keadaan yang serba terbatas, yaitu dengan tetap optimis di setiap langkah kehidupan tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan. Drama ini menyadarkan para penontonnya bagaimana cara Semar menerima keadaan di masa pandemi Covid ini meskipun sudah menyulitkan kehidupannya.

Komentar