Cerpen "Yang Dijanjikan" Karya Yobel

“YANG DIJANJIKAN”
Oleh :Yobel 
Kelas :XIMIPA 1/09

“Raflesia kau sudah terlihat cantik,berhentilah melihat cermin,dan segeralah berangkat sekolah!”omel makhluk halus disebelahku.

Iya kalian tidak salah mengira,makhluk yang berada disebelahku ini benar-benar tak terlihat,meski begitu ia termasuk makhluk yang paling tampan dari makhluk-makhluk tak terlihat lainnya,kasarannya bentuk mukanya masih tertata dan terbentuk seperti manusia.Namanya Jikel,ia terlihat seperti seumuran anak SMA,ia sudah ada bersamaku sejak aku duduk dibangku SD,entah apa yang membuatnya mengikutiku sampai sekarang. 

“Diamlah setan! Aku harus benar-benar terlihat rapi,karena hari ini akan ada pemotretan kelas,” bentakku padanya. 

“Apa! Pemotretan?, Jika saja aku bisa menyentuhmu,aku akan mengepang rambutmu seperti yang aku lakukan dulu pada adikku,dijamin kau semakin cantik dan menggemaskan,” omel Jikel kesekian kalinya. 

“Iya-iya terserahmu,” jawabku pasrah. 

“Nah aku sudah siap,Jikel kau hari ini jangan ikut dulu ya,aku tidak mau dibuli hari ini” ucapku padanya. 

“Kau jahat sekali fle,aku sudah menunggumu dari tadi,” jawabnya melas.
 
“Kumohon,kau juga sedih kan jika melihatku dibuli,akan kubawakan lilin aroma saat pulang sekolah nanti,aku janji.” 

Ia langsung mengiyakan tawaranku,aku langsung turun dari kamarku dan segera berangkat sekolah,seperti biasa aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda.

        Saat ditengah jalan pandanganku teralihkan dengan papan reklame yang bertuliskan “Promo Lilin Aroma”,aku jadi teringat janjiku dengan Jikel,aku berniat untuk beli lilin aroma saat itu juga,masih ada cukup waktu sebelum jam masuk sekolah,tetapi saat ingin belok ke arah toko lilin itu,seseorang telah menubruk sepedaku dari belakang sehingga aku terjatuh dan ia pun terjatuh,orang ini menubrukku dengan sepeda pancal yang ia naiki, 

“Maaf mbak,saya tadi melamun,mbak tidak apa-apa?”Ucap seorang lelaki yang memakai seragam sekolah yang sama denganku.

Aku melihat beberapa makhluk dibelakangnya tetapi bukan berbentuk manusia,melainkan hewan-hewan yang tak kasat mata,tentu aku melihatnya kebingungan. 

“Mbak? Halo? Mbak tidak apa-apa kan,ayo mbak menepi dulu,ini saya bawa minum,”Ucapnya sekali lagi tetapi dengan suara yang sedikit panik. 

Sambil menepi aku menanggapi lelaki ini “Oh iya,saya tidak apa-apa,kamu dari SMA Cayton juga ya?”  

“Iya mbak,hari ini hari pertama saya sekolah di SMA Cayton,belum sampai ke sekolahnya udah bikin gaduh,ehehe ,sekali lagi saya minta maaf ya mbak,” Jelasnya 

“Oh anak baru toh,iya tidak apa-apa,salah aku juga kok tadi gak fokus kedepan,gapapa mas lanjut aja kesekolah,ini saya mau ke toko lilin sebentar” 

“Beneran mbak?” meyakinkanku 

“Iya beneran” jawabku membalasnya  

“Ya sudah mbak,saya berangkat duluan ya,mari mbak” salamnya dengan sopan.
Ia membawakan sepedanya dengan hati-hati,aku masih bingung mengapa banyak sekali hewan tak kasat mata yang mengikutinya, “Huft mengapa aku harus memikirkannya,” pikirku dalam hati.Setelah membeli lilin aroma aku langsung mengayuh sepedaku menuju sekolah.

 “Hai bunga bangkai,” ejek Adara saat berpapasan denganku dilorong kelas

 “Bunga bangkai rapi banget hari ini,” Rigel menyaut ejekan Adara.

Seperti biasa aku tidak memedulikan ejekan mereka, 

“Hei-hei janganlah kalian mengejek anak ini,harusnya kalian dorong sampai terjatuh,”Opal mendorong ku sampai terjatuh “Dasar bunga bangkai! Anak aneh! Ahahaha” ejeknya sambil tertawa 

“Bisakah kalian tidak menggangguku hari ini,aku ingin terlihat rapi saat pemotretan nanti,” kataku pasrah sambil merapikan rokku yang agak kusut,

 “Ahahaha bisa-bisanya kau mengatakan itu pada kita,”Ucap Adara sambil mendorong pundakku 

“Hei Fle kau itu aneh,sekalinya aneh kau akan tetap aneh selamanya,” Opal lagi-lagi mengejekku dengan kata-kata yang menyakitkan, 

“Sudah cukup teman-teman,simpan tenaga kalian untuk mengejeknya lagi nanti,gawat jika guru melihatnya,ayo segera masuk kelas!”kata Rigel membujuk Opal dan Adara.

Rigel berhasil membujuk mereka masuk kelas sekaligus memberi ancaman bagiku,

 “Mengapa kau berdiam di depan kelas,Raflesia?”suara Pak guru menyadarkanku,aku melamun karena terlalu takut akan ancaman Rigel 

“Oh iya pak,maaf,ini saya mau masuk kelas,”kataku asal,dan segera masuk kedalam kelas.

Pemotretan kelas akhirnya selesai,siswa kembali kedalam kelas.

“Anak-anak masih ada waktu satu jam sebelum pulang,bapak akan meninggalkan kalian,dikarekanan ada rapat guru,jaga keadaan kelas tetap kondusif!”  

 “Baik Pak,”semua murid menyaut dengan senang hati “Hore jamkos!” “Ke kantin yuk!”semua murid sangat menyukai jam kosong,sementara  aku tidak karena,

 “Hei bunga bangkai! Tumben kau tidak aneh,” Regil menghampiriku 

“Iya nih,kenapa gak ngomong-ngomong ngelantur kayak biasanya?” Saut Adara

 “Cepat ikut kami!” Suruh Opal. 

Mereka selalu membawaku ke ruangan ini untuk introgasi dadakan,tentu sangat muak ketika menuruti mereka,jika tidak menuruti,aku akan dituduh yang tidak-tidak pada guru.

 “Katakan! Mengapa kau tidak berbicara sendiri seperti biasa?” Bentak Adara,

 “Bukankah kalian yang sangat aneh,kalian selalu risih jika aku berbicara sendiri,giliran aku diam,kalian malah marah-marah.” Kataku dengan tegas.

 “Berani ya kamu ngomong gitu,mau dilaporin?”Rigel memasang tampang berani. 

“Wah-wah bunga bangkai sudah berani melawan ya,aku dari awal kan sudah bertanya,mengapa kau suka berbicara sendiri,dan dengan siapa kau berbicara!” Bentak Opal, “Apa kau punya mulut?” Ejek Opal

“Dia? Punya mulut? Ahaha Opal,tentu saja bunga bangkai tidak memiliki mulut,” ejek Adara,

 “Terus ini apa kalau bukan mulut,”Rigel menyaut mereka sambil memegang daguku,tentu hal itu sangat membuat ku kesal,dan membuat keadaan jadi kacau 

“Cukup! Bisakah kalian tidak menggangguku? Kalian ada masalah apa sih denganku? Kalian terlalu penasaran kah?” aku memberanikan diri untuk membentak mereka, “Oke akan aku jelaskan,aku bisa melihat hal yang tak terlihat,dan bisa berbicara dengan mereka,puas?”aku menjelaskan mereka dengan nada yang agak tinggi.Kukira mereka akan percaya denganku dan meninggalkanku dengan rasa bersalah,dugaanku salah,

“Apa? Yang tidak terlihat,hahahaha,drama sekali”ejek Adara

 “Hantu?Setan?atau kentut?Ahahaha,”Rigel pun ikut mengejek.

”Dasar anak aneh,kau kira kita bodoh dan percaya dengan kata-katamu,cepat jujur! Kau mengejek kita kan,cepat katakan!” Opal membentakku

 “Kau yang aneh Opal,aku tidak pernah mengejekmu ataupun mengejek yang lainnya,kau salah mengira,dan satu lagi jika kalian tidak percaya denganku tidak apa-apa lagian itu bukan urusan kalian”aku berkata sambil menahan emosi, 

“Beraninya kau mengatakan aku aneh!”Opal sangat marah dan hendak menamparku,tetapi tangannya ditahan oleh seseorang yang tidak asing bagiku 

“Eh mas,bisa-bisanya mau nampar perempuan,kaya banci aja,”seseorang itu berkata dengan lantang,

 “Siapa kau!Lepaskan!”bentak Opal. 

“Apa-apaan ini,tiga lawan satu? Sangat memalukan,”seseorang ini terus berkata lantang pada mereka bertiga,

 “Hei mau kulaporkan kau,”Rigel lagi-lagi memasang tampang sok berani,

“Kau anak baru dari kelas khusus kan?“tanya Adara.

 Seseorang itu tidak mengacuhkan mereka,lalu melihatku dengan wajah melas

 “Dasar tidak tahu diri!”kesal Opal yang hendak menampar untuk kedua kalinya. 

“Opal hentikan,ada langkah kaki seseorang dari luar,jika guru bagaimana?”Rigel panik sambil menepuk Opal,

 “Iya Pal,ayo kembali ke kelas,”Adara menyaut Rigel,

 “Dasar kalian payah,”kata Opal sambil keluar ruangan kosong itu dan diikuti oleh Adara dan Rigel.

Benar saja ada orang yang masuk sambil berteriak “Leooon! dimana kau,cepat keluar.” Tanpa bertanya aku pun sudah mengetahui nama anak yang membantuku ini, 

“Loh mbak yang jatuh tadi pagi kan,”seseorang yang disebut Leon itu bertanya sambil menudingku, 

“Eh mas nya,yaampun,”aku menjawab asal 
“Gapapa mbak? ada yang luka? Ada yang memar?”tanya Leon

 “Gak ada kok,cuma agak emosi aja sama mereka,”aku menjawab asal lagi.

Selama kita berbincang dan berbagi nama,tanpa disadari seseorang berambut keriting sedang menonton perbincangan kita,

 “Itu temanku,”Leon memenggal pembicaraan setelah aku melihat teman keritingnya itu

“Leon,kau itu  murid baru,bisa-bisanya kau sudah menggoda cewek,”seseorang itu berceloteh,

 “Eh,kakimu terluka,”seseorang itu menunjuk lututku.

Sontak Leon menarikku dan menuntunku ke UKS,anak rambut keriting berkacamata itu juga mengikuti dari belakang.

 “Terimakasih Leon,dan kamu?”kataku usai mereka menemaniku di UKS, 

“Oh aku Elan,kamu Rafflesia kan,” 

“Eh kok tau,”bisikku 

 “Tau dong,kamu murid yang..,” 

“Yang apa?”aku sedikit membentak 

“Kasi tau gak ya,”Elan berbicara dengan nada tengil. 

“Sudah-sudah,nanti kau tau sendiri Fle,”kata Leon “Kita pamit dulu ya Fle,dada.”

Aku berhenti sejenak,melihat apa yang terjadi dibelakang mereka,hal itu terlihat lagi,terlihat arwah-arwah hewan dibelakang Leon,dan makin aneh setelah liat arwah-arwah baru yang tampak seperti tumbuhan di belakang Elan.Membuatku semakin penasaran pada mereka.

  “Aku pulaangg!!”teriakku memasuki rumah,

 “Lilinku Fle,”seperti biasa Jikel selalu menungguku didepan pintu, 

“Dasar setan! bikin kaget saja,ini janjiku,jangan mengomeliku lagi ya,”kataku kesal setelah dikageti olehnya. 

“Bagaimana hari ini Fle,apakah berjalan dengan lancar?”
“Fle? Kau baik-baik saja kan?” 
“Fle!!!! kau kenapa!!Apa karena aku mengagetkanmu?” 
“Kau tidak menangis kan?” Jikel terlihat panik saat aku menunjukkan wajahku yang sudah terlihat sembab 
“Eh!!! Fle? Hari ini berat ya?” 
“Jika aku bisa memegangmu aku akan memelukmu Fle,” Kata-kata itu selalu keluar dari mulut Jikel ketika aku sedih,hal itu semakin membuat air mataku mengalir 

“Jikeell,mengapa aku harus melihat makhluk sepertimu? Itu membuat hari-hariku menderita,entah dibuli,dikejar-kejar sama makhluk agresif,aku sangat takut,”kataku sambil sesenggukan

Jikel hanya terdiam,lalu meninggalkanku diruang tamu seorang diri tanpa berkata sepatah katapun,hari itu mejadi hari yang melelahkan bagiku. 

“Fle,bangun Fle,kau tidak sekolah?”sesosok muka terlihat saat aku membuka mata 
“Jikel!! kau selalu saja mengagetkanku,”aku terbangun dari sofa ruang tamu, 
“Eh aku ketiduran disini?ini sudah pagi?aneh sekali,” 

“Dasar anak malas,cepat mandi!ini sudah pagi,hari ini aku boleh ikut kan Fle,” Jikel memohon dan mengeluarkan raut wajah seperti anak kecil yang meminta permen. 

“Iya-iya,kau boleh ikut.”aku menyaut perkataan Jikel sambil berjalan ke arah kamar mandi

Setelah keluar dari rumah aku langsung mengayuh sepedaku dibarengi Jikel yang duduk diboncengan belakang,

“Huwaaaaaa,tidak keluar sehari saja sudah seperti sebulan tidak keluar,aku sangat merindukan ini Fle,”Seperti biasa Jikel tampak senang melihat dunia luar. 

“Hei Fle,itu anak baru?banyak sekali yang ikut dibelakangnya,e yang itu juga,beragam sekali arwahnya,”Jikel terlihat bingung saat melihat Leon dan Elan,ia tambah bingung saat mereka menghampiriku. 

“Hai Fle,kau terlihat berbicara sendiri,”Leon menghampiriku 

“Raflesiaa!hari ini akan menjadi hari yang istimewa buatmu,tunggu ya,”Elan menyaut.

“Hai kalian,hehe iya aku memang suka berbicara sendiri,”Jikel terlihat murung saat aku mengatakannya 
“Oiya ada apa hari ini,mengapa istimewa?”tanyaku sangat amat penasaran. 

“Ada deh,hehehe,”seperti biasa Elan mengatakan sesuatu yang membuat penasaran. 

“Sampai nanti Fle,dada,”keduanya melambaikan tangan kepadaku. “Harusnya kau kenalkan aku pada mereka!”pinta Jikel dengan nada kesal, “Hei setan,sadarlah dirimu tak terlihat,”ejekku padanya

“Tapi aku bisa merasa jika mereka sama spesialnya denganmu Fle,”Jikel meyakinkanku,

 “Sudahlah Jikel jangan jadi peramal handal seperti itu,”ejekku sekali lagi sambil meninggalkan dia. 

“Fle kau jahat sekali,tunggu kakakmu ini!”Jikel berteriak sambil berlari mengejarku.

“Kriing!”bel sekolah berbunyi,pelajaran dimulai,tetapi pada saat aku dan teman-temanku ingin mengeluarkan buku,seorang guru berpenampilan rapi dan berkacamata mengahampiri kelasku besama  1 orang siswa yang mengikuti dibelakangnya,jelas aku mengenalnya,anak itu adalah Elan.

“Permisi Pak sesuai janji saya kemarin,saya akan memilih satu orang anak untuk bergabung dikelas kami,”kata seorang guru itu pada guru kelasku

“Oh Pak Aidan,iya Pak silahkan,”

“Selamat pagi anak-anak,perkenalkan saya Pak Aidan guru kelas khusus,sebelumnya maaf karena kehadiran  saya  mengganggu proses belajar mengajar kalian,saya ingin memilih satu diantara kalian,untuk bergabung dikelas kami,”Pak Aidan mengatakan kalimat itu sambil melihat satu persatu dari kita.

Aku langsung menyadari  bahwa orang ini sangat spesial,aku melihat sesuatu yang tidak bisa dibelakang tubuhnya,yaitu sesuatu yang besar menyala seperti api,aku juga melihat bola matanya yang kadang berubah menjadi merah.

“Raflesia,kau sudah menyadarinya bukan?Guru itu orang yang sama spesial denganmu,”kata-kata Jikel menyadarkan lamunanku.
“Iya aku sudah merasakannya saat ia masuk dikelas ini,”bisikku pada Jikel

“Oh My God,kelas khusus!kelas penuh cogan!!,”teman-temanku berbisik
“Pilih saya pak!,”salah satu anak berkata dengaan nada keras
“Pak Aidan aja ganteng apalagi anak muridnya,pilih saya Pak,”
Tiba-tiba keadaan kelas menjadi ramai,dipenuhi pinta dan mohon dari anak-anak

“Anak-anak jaga keadaan kelas tetap kondusif!”guru kelasku berhasil menghentikan keramaian.

“Raflesia,kamu ikut saya ya,kamu anak yang berhasil masuk kelas khusus,”Pak Aidan menunjukku

“Eh kok Raflesia Pak,bapak menilai berdasarkan apa?”tanya Adara

Pak Aidan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Adara,lalu langsung berjalan menuju keluar kelas,aku masih tidak percaya aku yang dipilih,Elan terlihat berjalan menuju  ke bangkuku,dan langsung mengajakku untuk keluar,Jikel mengikutiku dari belakang.Tiga serangkai itu terlihat kesal melihatku,bukan hanya mereka,anak-anak perempuan juga memandangku kesal.

“Nah ini yang kumaksud Fle,ahaha,kau jadi murid kelas khusus,”Elan terlihat gembira saat ditengah lorong menuju kelas khusus.

“Ehehe iya Lan,aku masih tidak percaya aku dipilih,”kataku asal 

“Eh mengapa tidak percaya,jelas-jelas kau tau kalau kau punya kekuatan,”Elan 

Aku tergaket saat Elan mengatakan itu,lebih kaget lagi setelah aku memasuki kelas khusus.Lebih luas dari apa yang kukira,ada yang membuat mesin-mesin,ada yang buat peralatan aneh,ada yang mengendalikan sesuatu,ada yang merubah ini menjadi itu,dan masih banyak lagi,kelas ini sangat spesial.Aku dibawa ke pintu lain di kelas itu,saat membukannya sungguh terkagetnya aku disana  terdapat taman yang indah,yang selama ini aku belum pernah tau ada  taman seindah itu disekolah kami,terlihat Leon yang duduk dibawah pohon tua dipinggir taman,ia terlihat sedang berbicara pada seekor kelinsi taman.sisi sekolah bagian manakah ini,itu isi pikiranku sekarang,

“Hai Fle,indah sekali bukan taman ini?”Leon menyapaku

“Sangat indah Le,”jawabku sambil masih tidak percaya kalau emang ada taman seindah ini di sekolah

“Eh iya,hi kak Jikel,”kata Leon,saat itupun aku melotot dan kaget melihat Leon menyapa Jikel

“Leon?kau bisa melihatnya?,sebentar kau ini siapa sih,dan apa  kekuatanmu?”aku terbingung-bingung

“Ahaha,aku bisa berbicara pada hewan-hewan Fle,bahkan arwah hewan,dan yang dibelakangmu itu arwah seekor naga,apakah kau tidak mengetahuinya Fle?”Leon menjelaskan padaku

“Naga?astaga Jikel mengapa kau tidak pernah bilang padaku!”kataku dengan kesa dan masih bingung

“Ehehe,aku manusia kok dulunya,tapi setelah mati jadi arwah naga,aku juga bingung Fle,”kata Jikel sambil menggaruk-garuk kepalanya.

“Sudah-suddah anak-anak,bapak ingin kalian bertiga dan tentunya Jikel untuk membantu bapak,di taman ini ada sesuatu yang dirahasiakan,hanya kalian yang bisa membantuku,kalau Raflesia dan Jikel belum tau,kalian berempat adalah yang dijanjikan oleh nenek moyang,tertulis didalam salah satu buku,bahwa Leon adalah pemimpin kaum binatang,Elan pemimpin kaum Tumbuhan,Raflesia pemimpin arwah,dan Jikel pemimpin Naga,kalian dijanjikan untuk mendapatkan sesuatu yang dirahasiakan dibawah tanah ini,” Pak Aidan menjelaskan pada kita

“Sesuatu yang dijanjikan?apakah berupa permata,emas,atau yang lainnya Pak?”Elan menyaut perkataan Pak Aidan

“Saya juga tidak tahu kalian,yang akan menemukannya,jadi bapak tolong kalian harus bersungguh-sungguh ya,”mohon Pak Aidan

Pak Aidan langsung memberikan peta,tas,dan perlengkapan lainnya untuk kita,tentu saja cara ia memberikan peta sangatlah unik,ia memutarerkan tangannya,lalu keluar api dari putaran tangannya itu,dan api itu langsung beruabh menjadi sebuah peta tua.

“Sekarang lakukan tugas kalian,dan bapak mau kalian sudah mendapatkan sesuatu yang dirahasiakan itu besok,semangat anak-anak,bapaksangat mengandalkan kalian,”setelah mengatakan itu Pak Aidan langsung pergi kembali ke kelas

“Apa!? besok?  Dasar guru gila,”Elan berkata kesal

“Mengeluh bukan solusi yang benar Lan,saat ini kita harus berpikir apa yang harus kita lakukan,”Leon berbicara layaknya seorang pemimpin

“Teman-teman tadi Pak Aidan mengatakan  jika sesuatu itu ada dibawah taman ini,berarti kita harus menemukan pintu atau jalan menuju kesana,”Jikel menyut perkataan mereka

“Pintar Jikel,pasti ada tanda atau sesuatu yang mencolok,ayo berpencar teman-teman!”kataku dengan tegas

Setelah berpencar kita tidak menemukan sesuatu yang telihat mencolok ataupun tanda-tanda.

“Hei-hei sepertinya nama kita yang menjadi petunjukknya,aku Elan,yang berartikan pohon tua,dan pastinya ada disekitar pohon tua itu,”kata Elan dengan penuh harapan

“Wah-wah keren sekali temanku ini,mari kita cari!” kata Leon sambil merangkul Elan

Dan benar saja setelah Leon menggaruk  tanah,terlihat batu yang memiliki ukiran naga diatasnya.Dengan pedenya  aku menginjak batu itu,mereka bertiga memandangku bingung dan kesal,tetapi tidak lama setelah itu tanah bergemuruh,seperti ada tanah yang ambruk,tetpi tidak ada pintu ataupun jalan yang muncul.

“Teman-teman pohon ini berbicara padaku pintu ini ada disisi lain pohon ini,dan berada dibalik tirai daun,” Elan menjelaskan pada kita.

Langsung kita berjalan ke sissi lain pohon dan membuka tirai daun seprti yang diakatakan Elan,dan benar,terlihat pintu,aku membukannya dan terdapat tangga menuju bawah,kita berempat langsung masuk kebawah dan sangat amat terkejut setelah melihat apa yanga ada dibawah.

Sebuah gua yang dihiasi permata hijau menyala dibeberapa sisi,terlihat akar yanng menjalar dibagian atas goa,dan Elan mengatakan bahwa akar itu berbiara dan menuntunnya.Aku juga melihat banyak sekali arwah hewan dan tumbuhan disini,mereka menyambut kedatangan kita.Kita menyusuri gua itu sampai ujung tetapi  tidak lama setelah itu tubuh Jikel tidak terkendali dan terpental,ia mengeluarkan suara aneh seperti auman binatang,

“Jikel! Kau kenapa!,”aku berkata sambil memegang kedua pundaknya

“Fle! Kita harus lari,mungkin ia akan berubah,dia akan baik--baik saja,” Leon meraih tanganku dan kita bertiga lari sampai keluar goa,

Saat keluar goa,kita mendapati pemandanagnnya yang indah,masih berada didalam tanah tetapi tedapat semacam tebing disana,dan sudah yakin bahwa sesuatu yang dirahasiakan itu ada diatas sana, dan benar kata Leon,Jikel berubah jadi naga yang besar,sampai-sampai bagian ujung goa itu hancur karena tubuhnya.Naga itu terlihat sempoyongan dan jelas sekali bahwa ia terluka,seperti ada yang mencabiknya,Elan mengatakan bahwa itu ulah akar-akar yang melindungi goa tersebut.Leon menyuruh Jikel untuk mendekati kita,dan menyuruhnya untuk membawa kita keatas tebing itu.Jikel terlihat jinak setelah Leon memberikan sesuatu terang dari tangannya.Jikel membawa kita terbang ke atas tebing itu.Setelah sampai diatas tebing tubuh Jikel melemah,lukanya semakin parah,ia pun kembali berubah menjadi bentuk manusia,bedanya sekarang ia bisa tersentuh,dan terlihatdarah dari dalam kulitnya.

“Raflesia! Elan! cepat lari ke tengah tebing,cari apa sesuatu itu ada disana,aku akan menjaga Jikel disini” teriak Leon 

“Baiklah,”aku dan Elan serentak mengatakannya,dan langsung berlari ketengah tebing

“Fle lihat ada sesuatu bersinar disana! Itu terlihat seperti bunga raflesia raksasa,”Elan berteriak padaku

“Elan jangan masuk!itu jebakan!kau bisa terperangkap dibunga itu!itu bunga bangkai!”aku verteriak pada Elan,tetapi Elan menghiraukanku,terlihat dimatanay Elan sudah terhipnotis dengan keindahan bunga itu

Didalam bunga itu banyak arwah terang yang tampak melindungi sesuatu,yang kutahu arwah terang sangatlah berbahaya,mereka seperti prajurit yang akan membunuh siapa saja,saat itu juga aku langsung lari mengejar Elan,tanpa diasadari Jikel berubah menjadi naga,ia terbang kencang mengejar Elan,dan tepat berada di depan bunga raksasa itu Jikel langsung menangkap Elan,aku sangat takjub melihat hal itu,saking takjubnya aku tidak menyadari bahwa ada  batu yang membuatku jatuh,dan terjatuh tepat didepan bunga itu.Arwah terang itu mulai mendekatiku,mereka menyodorkan pedang padaku.

“Raflesiaa!!!”Leon berteriak panik

Melihat Leon berteriak,Jikel langsung meletakkan Elan,dan langsung terbang kencang ke arahku,tapi telat saat itu aku sudah dibawa oleh arwah terang,Jikel tetap saja mendekati bunga raksasa itu tetapi itu hanya memberikan luka pada tubuh Jikel,Jikel pasrah lalu terbang kearah Leon.Tak lama kemudian aku keluar dari bunga itu membawa benda terang yang kata arwah itu adalah sesuatu yang dijanjikan untuk Aidan.Melihat itu Leon,Elan yang sudah sadar,dan Jikel yang sudah penuh luka,menghampiriku dengan dengan panik,setelah berlari mereka mamelukku,mereka terlihat sangat khawatir.

“Tenang saja naga,raja singa,dan raja tumbuhan,aku tidak melukai  temanmu ini,”Arwah terang itu berata pada kita

“Yang benar saja tenang,kau menyodorkan pedang padanya,”serentak mereka bertiga mengatakan itu pada Arwah tersebut

“Maafkan aku,sekarang kalian sudah menemukannya,aku akan membantu kalain kembali ke atas,”kata Arwah terang itu sambil memancarkan sinar tinggi ke atas yang membentuk tangga.

“Naiklah keatas anak-anak,titipkan salamku pada Aidan,”Arwah terang itu menyuruh kami naik tangga yang sudah ia buat

Setelah itu kita naik ke atas dengan tangga itu,dan benar tangga itu membawa kami kembali ke sekolah,tepatnya di UKS sekolah,pada saat itu juga kita langsung mengobati Jikel,ia sekarang sudah telihat seperti manusia,setelah mengobati Jikel kami langsung berlari menuju kelas khusus,saat kita membuka pintu betapa kagetnya Pak Aidan dan teman-teman kelas lainnya,merek menunggu kehadiran kami,aku menyerahkan benda itu pada Pak Aidan,dan Pak Aidan sangat berterimakasih pada kita,Ia tidak menyangka jika kita mendapatkan benda ini secepat itu,dan hari itu berlangsung seperti mimpi,aku juga tidak percaya jika itu kenyataan.TAMAT 

Komentar