Cerpen "Holiday" Karya Nasywa

Nama : Nasywa Sabrina
Kelas : XI MIPA 1
No. Absen : 21
Holiday 
Sekolahku menetapkan bahwa libur akhir semester akan di mulai pada hari sabtu, tentu saja perasaanku senang,  aku dan keluarga langsung merencanakan tempat yang akan di kunjungi dan pilihan jatuh pada jogja.
Di rumah
“kita sebenarnya mau kemana sih” kakakku
“adadeh” kata ku
“awas ya kamu” kata kakakku sambil mengancam
“wlek” balasku sambil mengejek
“sudah – sudah kalian ini adik kakak bukannya akur malah berantem terus” lerai ibu
“dari pada kalian berantem terus mending kalian bantu mengangkat barang” kata ayah
Lalu aku dan kakak membantu ayah mengangkat barang untuk di taruh di bagasi mobil.
Di perjalanan, aku hanya diam sambil mendengarkan musik dari earphone yang aku bawa, sedangkan kakak tidur, ayah dan ibu sedang asyik mengobrol
“huaaaaaaaaaaaaaaammmm” uapan kakakku dengan tangan nya yang memukul wajahku
Aku melihatnya sinis
“apa lihat – lihat, iya tahu ganteng” kata kakakku dengan percaya ciri
“dih, siapa juga yang mau muji” jawab ku dengan ketus
“kenapa si sensi amat” kata kakakku
“biarin” jawab ku
Tiba – tiba terdengar suara ‘gubrak’ aku dan kakak terkejut karena ada suara keras dan juga mobil berhenti secara mendadak, lalu aku dan kakak buru -  buru keluar dari mobil dan melihat apa yang terjadi ternyata ayah menyerempet seorang pengendara sepada motor, tetapi pengendara itu pingsan, ayahku langsung telefon ambulan. Karena keadaan ayah yang sedang panik akhirnya yang membawa mobil kakak, kami mengikuti ambulan itu dari belakang. 
Sesampainya di rumah sakit, pengendara di bawa ke ruangan untuk di periksa dan kami menunggu di luar ruangan. Keadaan sudah sore dan dokter belum selesai memeriksa
“aduh bagaimana ini” gumam ayah sambil mondar – mandir di depan ruangan
“tenangkan pikiranmu dulu, semoga tidak ada hal yang serius” kata ibu yang sedang menenangkan ayah
“kalian lebih baik cari makan saja dulu biar ayah sama ibu yang menunggu dokter, soalnya kalian belum makan kan?” kata ibu lagi
“kalian ingin makan apa? Biar kita belikan sekalian juga” kata kakak
“terserah, sama kan saja dengan yang kalian makan” jawab ibu
Lalu aku dan kakak pergi membeli makan ke warung yang ada di sebrang rumah sakit. Setelah selesai kita kembali, kita sengaja tidak makan di warung karena ingin makan bersama ayah dan ibu, saat kita kembali bertepatan juga dengan dokter yang baru keluar.
“tidak ada luka yang serius hanya lecet biasa” kata dokter langsung
Kami langsung bernafas lega dan mengucap syukur
“pengendara itu pingsan karena syok saja” kata dokter kemudian
Setalah berbicara dengan dokter kami langsung menghampiri pengendara tersebut karena sudah sadar
“bagaimana pak? Apakah ada yang di rasakan sekarang?” tanya ayah kepada pengendara itu
“tidak ada hanya kaki saya saja perlu di perban karena lecet, tadi dokter juga sudah bicara kepada saya mengenai kondisi saya” jawab pengendara itu
“maafkan saya ya pak, saya kurang hati – hati dalam menyetir” kata ayahku sambil memohon maaf
“tidak apa-apa pak, saya sudah maafkan” jawab pengendara itu dengan tersenyum
Setelah urusan di rumah sakit selesai kami berlanjut menuju penginapan, tidak sampai 1 jam sudah sampai di penginapan. Lalu saat di penginapan kami memutuskan untuk istirahat menenangkan pikiran karena hal yang terjadi tadi sore.

Komentar