Cerpen "Hadiah" Karya SASA

CERPEN “HADIAH” KARYA SASA

Dewi Khoirok Tunnisa

XI Mipa 1 / 11

                                       HADIAH

Namaku Romi, aku mempunyai sahabat yang selalu ada untukku dimanapun dan kapanpun, kami selalu bersama melewati suka dan duka. Mereka adalah Ken dan Mikey.

Tepat hari Rabu ini, di sore nanti aku dan Ken akan bertemu di mall untuk membeli surprise yang akan kami berikan pada Mikey besok. Ya! Besok adalah hari ulang tahun Mikey yang ke 18. Aku dan Ken sudah merencanakan ini dari lama. Sesaat tiba di Mall aku memukul Ken karena ketidaksengajaan yang ia lakukan. Masalah yang menjadi sedikit lebih panjang dikarenakan emosi ku yang tak terkendali.

“hey Rom, bagaimana jika kita belikan Mikey baju longsleeve dan topi saja karena itu akan sangat cocok jika dikenakan olehnya” Kata Ken.

“ide bagus, aku setuju denganmu. Mari pilihkan warna yang cocok untuk Mikey” jawabku

Aku dan Ken mengambil baju dan topi yang telah kita pilih dan membawanya menuju kasir untuk dibayar. Setelah keluar dari toko pakaian, kami melewati sebuah toko jam.

 “ken, aku ingin membeli jam tangan untuk Mikey. Ayo bantu aku memilih pilihan yang tepat. Saat itu aku mendengar jika ia menginginkan jam tangan, tetapi ibunya tidak menyetujui permintaan nya karena suatu hal”

“baiklah, ayo” Jawab Ken

Setelah lama memilih, akhirnya kami menemukan pilihan yang tepat. Aku membelikan jam tangan rolex untuk hadiah besok dengan uang yang terbilang cukup dan tidak ada sisa untuk membeli sesuatu yang lain. Keluar dari toko jam, kami berniat untuk berkeliling di mall dahulu dengan alasan ingin refreshing otak, hahaha.

“Ken, tolong bawakan kantong ini. Aku akan pergi ke toilet dulu, jaga baik baik jangan sampai terlepas dari genggaman mu.”

Kantong itu berisikan jam tangan yang mereka beli tadi.

“apa kau meragukan ku Rom? Jika ada yang ingin mengambilnya dariku pasti akan ku hantam dahulu sebelum orang itu menyentuh nya” kata Ken dengan sedikit sombong

“hahaha, terserah kau saja. tetapi awas jika benar ada orang yang mengambilnya maka kau yang akan ku hantam balik”

Selepas perbincangan singkat itu, Romi pergi ke toilet dan Ken duduk disebuah kursi. Ia meletakkan kantong jam yang ia pegang tadi di lantai sampingnya. Tidak mendengarkan perkataan Romi tadi, ia malah sibuk berfoto yang akan di upload di Instagram nya. Lama setelah itu, Romi datang menuju tempat Ken yang menunggunya

“sudahi kegiatan foto mu itu, mari kita pulang saja karena sudah menjelang malam. By the way dimana kantong yang ku titipkan padamu?”

“tuh disebelah kursi ambil aja” jawab Ken dengan santai tanpa melihat arah Romi dan tetap melanjutkan aktivitas foto nya itu.

“apa maksudmu? Disini tidak ada apa-apa, apakah kau sedang bercanda Ken?” tanyaku sedikit heran

Refleks Ken menghentikan aktivitas yang sebelumnya ia lakukan dan langsung menghampiri ku untuk mengecek kantong yang tadi ia taruh di lantai samping kursi. Ia begitu panik saat menyadari kantong itu tidak ada dan hanya menatap ku dengan tatapan khawatir.

Aku menghampirinya karena merasakan sesuatu yang ganjal, tiba-tiba ia minta maaf padaku tanpa sebab dan ia bilang jika kantong itu hilang entah dimana. Spontan aku menarik kerah baju dan menampar wajahnya karena aku membeli hadiah itu dengan sisa uang tabunganku, tetapi malah ia hilangkan karena ditinggalkan dengan melakukan aktivitas tidak jelas yang biasa Ken lakukan.

“Rom maafkan aku... aku akan mempertanggungjawabkan perbuatan ku dengan menggantikan jam yang baru” ucap Ken dengan entengnya

“apakah kau tidak berpikir kalau aku membelikan jam itu dengan uang yang selama ini ku tabung? Menyisihkan uang jajanku setiap hari demi bisa membelikan hadiah untuk Mikey agar ia senang, tetapi kau malah menghilangkan nya, tidak kah kau berpikir bagaimana perasaan ku?!”

“maaf atas kelalaiannya Rom, mari kita mencari solusi bersama dan aku berjanji akan bertanggungjawab” jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca setelah mendengar ucapan ku tadi dengan nada yang tinggi

Aku tersadar jika lebih baik mencari solusi bersama daripada hanya berdiri dan berdebat. Setelah memenangkan diri masing-masing, Romi memberikan ide untuk mengajakku melihat cctv yang terpasang disekitar kami.

Dan kami bergegas menghampiri satpam yang sedang berjaga dan menuju ruang cctv. Ternyata ada orang yang mengambil ketika Ken sedang asik berfoto. Ia menghela nafas tidak percaya dengan perbuatan nya sendiri karena telah lalai dalam menjaga sesuatu yang telah di titipkan padanya. Sesegera Ken langsung meminta maaf padaku dan ia berkata jika akan membelikan jam tangan yang baru dan sama persis seperti yang aku beli tadi. Jujur, sebenernya aku kecewa karena ia telah menghilangkan hadiah yang akan kuberi pada Mikey karena aku membelinya dengan uang hasil tabunganku. Tapi apa boleh buat jika Ken benar-benar minta maaf padaku dengan tulus dan mau bertanggungjawab. Masalah pencuri yang mengambil barangku, para satpam yang berada di mall tidak berhasil menemukan pelakunya. Wajahnya pun tidak terdeteksi karena memakai masker, topi, dan outfit serba hitam yang membuat kami kesusahan mencarinya.

Keesokan harinya tepat di hari ulan tahun Mikey, kami berkunjung ke rumahnya dan memberikan hadiah padanya. Mikey menerima dengan raut wajah yang begitu senang, kami pun turut senang melihat itu.

Komentar