Cerpen "Sederhana Tapi Bermakna" Karya Five

 

SEDERHANA,TAPI BERMAKNA

Fivenlla Gunarti S / 15 / XI MIPA 1


Namaku Markli, yang biasa dipanggil Mark. Sekarang aku duduk di kelas 12 SMA, aku menjadi siswa yang biasa saja di sekolah. Namun karna ibuku menyuruh aku untuk belajar dengan giat, aku juga mengambil bimbingan belajar untuk membantu aku dalam studiku. Alasan aku mengambil tambahan pelajaran hanya untuk menambah pengetahuan dan sejauh ini aku mengambilnya secara normal tanpa masalah. Sore ini aku akan pergi ke tempat les aku. Ketika aku sedang bersiap-siap, temanku menghubungiku untuk mengajak aku bermain bersama di kafe. Aku pikir, akan baik-baik saja jika aku pergi keluar dengan mereka sesekali dan aku segera pergi menemui mereka.


Dalam perjalanan, aku merasakan dilema dalam diriku. Sesampainya di lampu merah, aku melihat seorang anak kecil bersama ayahnya di pinggir jalan. Anak kecil itu sedang menulis dan menghitung dengan secarik kertas, sedangkan ayahnya bekerja menjual es krim sambil menghitung uang hasil penjualan es krimnya. Aku melihat bahwa tidak ada banyak uang di tangannya dan aku merasa kasihan padanya. Anak kecil itu belajar sambil makan es krim, tanpa kusadari kami saling bertukar pandang dia tersenyum ceria. Aku berpikir "mengapa aku merasa kasihan pada mereka, mengapa aku ingin menangis sekarang".


Aku melanjutkan perjalanan dengan hati yang rapuh. "AAAAAAAAA" aku tersadar dari teriakan itu, ternyata aku hampir saja menabrak seseorang. “Fina..kau baik-baik saja? maafkan aku, tadi aku melamun" lanjutku. Aku bertanya padanya "apa yang kau lakukan disini", ternyata dia berjualan makanan sambil membantu melanjutkan usaha ayahnya untuk menghidupi keluarganya sebagai pedagang kaki lima. Aku sunnguh tidak menyangka hal ini, meskipun dia seorang wanita. Sebagai permintaan maaf aku, aku membeli makanan yang dia jual. Dia sangat senang, itu bisa dilihat dari senyum dan sikapnya. Meskipun aku hampir menabraknya dan itu pasti sangat membuatnya terkejut. 


Seketika aku terdiam, aku sadar bahwa apa yang aku lakukan salah. aku harus memprioritaskan studiku, karena untuk mendapatkan masa depan yang cerah aku harus berusaha keras untuk belajar. Masih ada waktu sebelum kelas dimulai, aku segera kembali ke tempat bimbingan belajar aku. Ketika aku tiba aku langsung berlari dan duduk di tempat aku. aku tidak tahu apa yang merasuki ku , aku merasa sangat senang dan bangga pada diriku sendiri.


 Jam 7 malam, waktunya pulang. Aku pulang dengan hati yang bahagia dan jantan, aku bangga dengan diriku sendiri meskipun hal yang terjadi dan yang aku lihat hari ini hanyalah hal biasa, tetapi sangat berarti bagi aku. Melihat orang tua bekerja keras untuk anak-anak mereka dan melihat anak-anak membantu orang tua mereka, itu benar-benar mengharukan. Ketika aku sampai di rumah, aku memberi ibu makanan yang aku beli sebelumnya. Aku memeluknya diam-diam, ibuku bingung dan bertanya-tanya mengapa aku memeluknya. "Terima kasih ibu" hanya itu yang kuucapkan padanya, tapi dia langsung tersenyum dan mengelus kepalaku.


Hari itu aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan dalam hidup aku. Melihat beragamnya kehidupan seseorang, meski sederhana tapi tetap bisa bahagia. aku merasa sangat diberkati dan aku berjanji untuk menjadi anak yang berprestasi, sukses di masa depan dan menjadi kebanggaan ibuku.

Komentar