Cerpen "Persahabatan" Karya Serafine

 

Serafine Ayu Christina

XI MIPA 1/30

PERSAHABATAN

 

           Pada suatu hari, sedang berkumpul Regina dengan para sahabatnya di kelas. Regina memiliki sahabat-sahabat yang memiliki berbeda-beda karakter. Pertama ada Cantika, dia adalah sahabat Regina yang sangat centil dan suka mengingkari janji yang sudah ia buat. Yang kedua ada Revina, sahabat Regina yang periang namun sombong. Yang terakhir sahabat Regina yaitu Karolina dia adalah sahabat cantika yang paling kepo atau rasa ingin tahunya tinggi. Dan yang terakhir Regina sendiri, dia adalah orang yang mudah tersulut emosinya namun dia pemaaf.

           Pada pagi hari sebelum memulai pembelajaran mereka sedang berbincang – bincang bersama untuk membagikan keseruan mereka di hari sebelumnya.

           “Cantika kemarin kamu ngapain aja di rumah, sehabis pulang sekolah?” tanya Regina kepada cantika.

           “ohh kemarin aku belajar bersama temanku SMP.” jawab Cantika dengan riang gembira

Mereka melanjutkan perbincangan mereka dengan seru, tak terasa bel masuk KBM telah berbunyi, sehingga mereka memulai pembelajaran.

           Tak terasa waktu istirahat telah tiba, Regina dan para sahabatnya melanjutkan perbincangan mereka sambil makan bekal mereka di kelas.

           guys yuk kita belajar belajar bareng, kan sebentar lagi udah masuk minggu ujian.” Seru cantika kepada sahabat sahabatnya

           “ayo, apa kita belajar bareng di rumahku aja, kan rumahku besar ada kolam renang sama home teathernya sekalian buat penyegaran otak.” Kata Revina dengan sombong

           “iya tuh nggak papa di rumahnya Revina aja, kan kita nggak pernah kesana aku kepo banget sama rumahnya.” Kata Krolina dengan ingin tahu

           “yaudah terserah mau dimana, kira kira kapan ya?” tanya Regina

           “ gampang deh aku yang atur jadwalnya, kan kita nggak sibuk setiap hari.”jelas Cantika

Mereka semua melanjutkan makan mereka

           Keesokan harinnya mereka kembali ke sekolah, dan Cantika telah menentukan waktu untuk mereka belajar bersama

           “guys kita belajar barengnya hari sabtu aja ya di rumahnya Revina ya jam 11 siang” kata Cantika kepada sahabatnya

           “ oke, kita semua bisa” jawab seluruh sahabatnya.

Jam istirahat telah tiba, mereka semua berbincang bincang untuk mempersiapkan apa saja yang perlu di bawa pada saat pergi ke rumah Revina pada hari Sabtu

           “kira - kira di rumahnya Revina kita perlu bawa barang apa saja ya?” tanya Regina dengan rasa gembira

           “ yang pasti sih buku, peralatan tulis, mungkin sama baju ganti kali ya, untuk kita renang” kata Karolina tak kalah gembira

           “okey” jawab Regina.

Tak terasa hari sabtu telah tiba, namun pada jam 7 Cantika mendadak membatalkan janjinya dengan alasan yang tidak jelas. Regina yang mudah tersulut emosinya langsung marah-marah di grp pesan singkat bersama para sahabatnya

           “Cantika kamu kalo emang nggak bisa belajar bareng hari sabtu seharusnya kamu nggak usah bikin janji, kita udah siap untuk pergi malah nggak jadi gara gara kamu” tulis Regina dengan emosi tersulut

           “iya bener tuh,tau gini kita mending lanjut tidur siang, kan enak” imbuh Karolina

Pedebatanpun mulai memanas, namun sang biang kerok tak muncul ke permukaan. Cantika yang menyebabkan Regina marah tak terlihat batang hidungnya dalam grup pesan singkat tersebut.

           Pada hari senin mereka semua sudah kembali ke sekolah Regina masih marah kepada Cantika, karena ia tidak bisa menepati janjinya. Cantika dating dengan raut tak merasa bersalah.

           “ Cantika kamu sadar nggak sih udah bikin kita semua kena omel sama Regina?” tanya Karolina

           “maaf ya guys aku beneran lupa kalo ada janji sama orang lain” jawab Cantika tanpa merasa bersalah

           “harusnya kamu bilang dari jauh – jauh hari kalo punya janji sama orang lain, biar kita semua nggak ngerasa di PHPin sama janji yang kamu buat” kata Revina dengan nada emosi

           “kalo kayak gini, bisa bisa persahabatan kita pecah Cuma gara gara kamu yang nggak bisa nepatin janji” imbuh Karolina

           “kamu harus minta maaf sih sama Regina, karena gara gara kamu dia jadi males ngomong sama kita” kata Revina dengan nada nyolot

           “oke aku akan minta maaf akan kecerobohanku kepadanya” sesal Cantika

Waktu istirahat telah tiba, Cantika bersama dua sahabatnya Revina dan Karolina berusaha mencari Regina untuk meminta maaf akan kesalahannya. Karena dia menyadari bahwa hal yang dia perbuat adalah salah.

           “ kira kira Regina ada dimana ya?” tanya Cantika dengan nada cemas

           “ coba kita cari, mungkin dia ada di perpustakaan” jawab Karolina

Mereka bertiga tiba di perpustakaan sambil melihat orang – orang yang ada di sana. Dan benar saja Regina sedang berada di perpustakaan sambil membaca novel sendirian. Karena tak ingin mengganggu pengunjung lainnya, Revina memanggil Regina dengan volume suara yang sangat kecil, untuk mengajaknya keluar perpustakaan. Karena tak ingin ada aksi keributan Regina mengikuti kenginan sahabatnya itu. Dan saat ia keluar dari perpustakaan, ternyata Karolina Cantika sudah menunggunya di depan pintu perpustakaan. Dengan raut wajah masam Regina menemuinya

           “mau apa kamu kesini, mau buat jani tapi nggak di tepatin lagi, mau ngasih harapan ke anak orang tapi akhirnya di PHP in, ini keinginanmu kesini?” tanya Regina dengan nada nyolot

           “Regina maaf ya, karena perbuatanku kemarin kamu sampai jadi emosi banget” sesal Cantika.

           “minta maaf doang mah nggak cukup, kalo kamu Cuma minta maaf kamu bisa ulangi hal itu lagi” kata Regina

           “harusnya kamu itu janji untuk nggak ngulangin hal tersebut dan kamu harus bisa buktiin kalo kamu bisa berubah” tambah Regina

           “iya Regina aku nggak bakal ulangi hal tersebut, aku akan selalu menepati ucapanku” sesal Cantika lagi

           “ untuk saat ini aku masih belum 100% maafin kamu, karena aku amsih sakit hati, tapi aku akan maafin kamu jika kamu udah nunjukin sikap baru kamu nanti” jelas Regina

           “oke, aku akan nunjukin perubahana kepada kalian semua” kata Cantika dengan yakin kepada para sahabatnya

           “Regina marahnya jangan lama lama ya, kita takut kalo kamu marah hehehe” kata Karolina dan Revina berbarengan

           Seiring berjalannya waktu, Cantika sudah menunujukan perubahan sikapnya, yaitu tidak pernah ingkar janji. Persahabatan empat serangkai itu pun sudah mulai pulih menjadi seperti semula. Seperti pada pagi hari ini mereka sudah mau bercanda gurau bersama

           “Regina maafin aku ya akan kesalahan ku, aku sungguh menyesal” sesal Cantika entah yang keberapa kalinya

           “iya, aku juga minta maaf mungkin selama ini aku suka membesar besarkan masalah sepele” sesal Regina kepada cantika

           “aku juga minta maaf ya guys mungkin selama jadi sahabat suka menyobongkan diri” sesal Revina kepada tiga sahabatnya.

           “kok malah jadi acara minta maaf sih, kayak lagi hari raya idul fitri aja hihi” kata Karolina dengan tawa

Mereka semua sudah kembali menjadi satu kesatuan, yatu sahabat yang sangat luar biasa bagi satu sama lain

Tak terasa masalah yang awalnya sepele bisa menjadi masalah yang cukup besar karena sikap kita yang suka membesar-besarkan masalah, namun sebelum ada masalah pasti ada penyebabnya mungkin kita di dalam persahabatan tidak merasa menjadi dalang dari permasalahan itu, namun belum tentu teman atau sahabat kita merasakan hal yang sama

Hendaknya dalam persahabatan kita saling terbuka, dan jika ada masalah hendaknya di selesaikan dengan kepala dingin jangan sampai karena permasalahan sepele persahabatan kita hancur. Dan dalam persahabatan pasti ada cek cok, semoga dengan adanya cek cok ini persahabatan kita bisa lebih awet dan langgeng.

 

Komentar