PERSAHABATAN
SI ANAK DOMBA
Aline Triptina S/06/XI MIPA 1
Dahulu kala hiduplah seekor anak domba dan anak ayam yang tinggal di
sebuah pertenakan. Si anak domba merupakan hewan yang ceria, keren dan mudah
bergaul sedangkan Si anak ayam adalah hewan yang pemalu. Mereka berdua telah
berteman sejak mereka bayi. Mereka berdua selalu bersama dimanapun mereka
berada dan tidak akan terpisahkan. Setiap kalian melihat anak domba pasti juga
ada anak ayam sebaliknya jika kalian melihat anak ayam kalian pun juga akan
melihat anak domba.
Hingga pada suatu hari Pak Pertenakan
membawa seekor anak sapi ke pertenakan. Pak Pertenakan pun memperkenalkan Si
anak sapi kepada anak domba dan anak ayam. “ anak domba dan anak ayam kenalkan
ini anak sapi, mulai hari ini anak sapi akan tinggal Bersama kalian. Aku mohon
kalian semuanya bisa berteman dengan baik ya!” kata Pak Pertenakan.
“ Baik pak” sahut anak domba dan anak ayam
bersamaan. Setelah memperkenalkan anak sapi, Pak pertenakan pun meninggalkan
mereka dan masuk ke dalam rumahnya.
Seperti sifatnya yang sangat mudah bergaul
Si anak domba menyapa anak sapi terlebih dahulu. “Hai, anak sapi. Perkenalkan
aku anak domba dan disebelahku ini anak ayam”.
“ Hai juga” jawab anak sapi.
“ Sesuai dengan kata Pak pertenakan, mulai
hari ini kita harus berteman ya !” kata anak domba.
“Iya benar, mari kita berteman” ucap anak
ayam dengan malu- malu.
Setelah mereka berkenalan, Si anak domba
dan anak ayam mengajak anak sapi untuk berkeliling pertenakan dan menunjukan
rumah yang akan mereka tinggali bersama. Anak domba dan anak ayam juga mengajak
anak sapi untuk bermain bersama. Usai mereka bermain bersama, mereka terlihat
sangat Lelah dan akhirnya tidur terlelap.
Keesokan harinya Si anak sapi mengajak anak domba untuk bermain bersama
tanpa anak ayam. Si anak domba kebingungan, dan bertanya kepada anak sapi
mengapa tidak mengajak anak ayam untuk bermain bersama.
“ Mengapa kamu tidak mengajak anak ayam
juga ?” tanya anak domba kepada anak sapi.
“ Karena aku tidak suka dengan anak ayam”
jawab anak sapi
“ Memangnya anak ayam pernah berbuat salah
padamu?” tanya anak domba
“ Anak ayam tidak pernah berbuat salah
padaku. Apakah kamu ingin tahu alasan mengapa aku tidak suka pada anak ayam?”
kata anak sapi
“ Memangnya kenapa?” tanya anak domba
dengan perasaan penasaran
“ Karena anak ayam itu tidak cocok
berteman dengan kita. Anak ayam itu adalah hewan unggas sedangkan kita bukan
hewan unggas. Kamu dan anak ayam adalah hewan yang berbeda. Kamu dan aku adalah
hewan yang memiliki kelas tinggi tidak rendahan seperti anak ayam. Apakah kamu
mau menjadi hewan rendaha?”
“ Tidak, aku tidak mau menjadi hewan
rendaha” jawab anak domba
“ Kalau begitu kamu jangan pernah dekat-
dekat lagi dengan anak ayam” kata anak sapi
“ Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan
pernah lagi berteman dengan anak ayam” jawab anak domba.
Mendengar percakapan anak sapi dan anak
domba. Anak ayam menjadi sedih setelah mengetahui bahwa teman satu-satunya
sudah tidak mau berteman dengannya. Mulai hari itu juga anak ayam dan anak
domba sudah tidak pernah bermain bersama. Setiap anak ayam melihat anak domba
dan anak sapi bermain, anak ayam selalu merasa sedih dan menangis. Bahkan
Ketika mereka berpapasan anak domba enggan menyapa anak ayam.
Beberapa hari kemudian. Pak pertenakan memberitahu kepada hewan
pertenakannya untuk berkumpul pada sore hari di depan rumahnya karena ingin
berbagi sebuah hadiah. Pada sore hari anak domba, anak sapi dan anak ayam
berkumpul di depan rumah Pak pertenakan. Selang beberapa waktu Pak pertenakan
keluar dari rumahnya dengan membawa sebuah kue. Pak pertenakan ingin membagi
kuenya kepada hewan ternaknya. Pak pertenakan pun membagi kuenya di 3 piring
dan memberikannya satu-satu kepada hewan ternaknya dan menyuruh mereka untuk
segera memakannya.
Tidak sampai 1 menit kue milik anak sapi
habis dimakannya. Sedangkan milik anak ayam dan anak domba masih utuh. Karena
merasa sangat lapar dan tidak cukup dengan 1 kue. Anak sapi merebut kue milik
anak domba.
“ HEI!! Itu kue milikku, milikkmu kan
sudah kamu habiskan” Kata anak domba
“ Aku itu masih belum kenyang. Sudahlah
kamu ikhlaskan saja kan kamu itu temanku. Katanya teman selalu berbagi” kata
anak sapi
“ Walaupun begitu, kamu tidak boleh
seenaknya merebut kueku” kata anak domba
“ AH.. BERISIK, SUDAH JANGAN BANYAK
BICARA. Masa gara- gara kue saja kamu kaya gitu !” kata anak sapi
“t-tapi kan…aku juga lapar” kata anak
domba
Anak domba merasa sedih dan menangis
karena perilaku buruk anak sapi. Si anak ayam yang melihat kejadian tersebut
merasa iba terhadap anak domba. Dan anak ayam berniat membagi kuenya kepada
anak domba.
“ anak domba, bagaimana jika kita makan kue
ini bersama-sama saja. Aku lihat kayanya kamu sedang kelaparan” kata anak ayam
“ Apakah boleh?” tanya anak domba
“ iya.. boleh, ini makanlah” jawab anak
ayam sambil memberi separuh kuenya kepada anak domba
“ Terimakasih anak ayam” kata anak domba
Anak ayam dan anak domba mulai melahap
kuenya sampai habis tidak tersisa.
“ Anak ayam.. aku ingin bertanya kepada
kamu” kata anak domba
“ iya? Tanya saja” jawab anak ayam
“ Kenapa kamu mau membagi kue mu kepada
ku, kan aku selama ini sudah jahat kepadamu dan sudah menjauhi kamu” tanya anak
domba
“ Walaupun kamu sudah tidak mau berteman
denganku. Bagiku kamu tetap satu-satunya temanku. Sehingga aku tidak bisa
merasa marah padamu” kata anak ayam
“ Maafkan aku anak ayam. Aku tahu bahwa
yang aku lakukan kepadamu selama ini sangat salah. Tidak seharusnya aku gampang
terhasut omongan hewan lain dan malah menjauhi sahabatku. Aku mohon kamu dapat
memaafkan kesalahanku selama ini” kata anak domba sambil menangis menyadari
kesalahannya
“Sudah..sudah..tidak apa-apa anak domba,
aku sudah memaafkanmu” kata anak ayam
“terimakasih anak ayam” kata anak domba.
Mereka berduapun langsung berpelukan
Karena kejadian sebelumnya, Pak pertenakan memindahkan anak sapi ke
pertenakan lainnya yang jauh dengan tempat tinggal anak domba dan anak ayam. Akhirnya
Si anak domba dan anak ayam sekarang sudah berbaikan dan berteman kembali. Mereka
mulai menjalankan kehidupan sehari-hari mereka sama seperti sebelumnya.
Nama : Aline Triprita S
Kelas : XI MIPA 1
No : 06
Komentar
Posting Komentar