Cerpen "Dihujat Tak Tumbang, dipuji Tak Terbang" Karya Tegar

 

Dihujat tak tumbang, dipuji tak terbang

Pradipta Tegar W/XI MIPA 1/23

 

Di pagi yang cerah, ditemani merdunya suara burung, aku terbangun, melihat matahari telah menunjukkan jati dirinya, Etgar bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

 

Pada saat awal-awal kelas 9 Etgar dan teman-temannya disuruh untuk memilih ekstrakurikuler yang diminati. Pada saat itu Etgar berkata kepada temannya yang bernama Andre "ayo ndre kita ikut ekskul karate", lalu Andre menjawab " Kamu yakin gar mau ikut karate?" Sambil memikirkannya, Etgar pun menjawab "Iya Ndre aku yakin" Andre pun ikut memilih ekskul karate itu.

 

Seminggu kemudian ekstrakurikuler akan dimulai. Etgar dan Andre pun tidak sabar ingin mengikuti ekskul tersebut. Andre pun berbicara kepada Etgar "Gar aku gasabar ingin ekskul", Etgar pun menjawab "iya Ndre aku juga gasabar". Akhirnya waktu pelajaran habis dan tibalah waktu ekskul. Saat akan ekskul Etgar dan Andre pergi ke WC untuk ganti baju ternyata di WC itu ada senior dari ekskul karate tersebut yang suka membuli dan senior itu pun berkata "Mending gausa ikut karate dek... Cuma orang kuat yang bisa ikut orang-orang lemah kek kamu mana bisa bertahan" Sambil mengejek Etgar dan Andre, Etgar dan Andre pun meneruskan untuk ganti baju dengan kesal.

 

Beberapa minggu berlatih, ternyata senior" itu sudah tidak kuat untuk berlatih, Etgar dan Andre pun melihat para senior sudah kelelahan padahal mereka yang duluan mengikuti ekskul itu. Etgar menawarkan untuk membelikan minuman kepada senior itu tetapi senior itu menolak dan menganggap bantuan itu adalah sebuah penghinaan, lalu senior itu mengajak Etgar bertanding 1 vs 1, guru karate pun setuju untuk mereka bertanding. Saat bertanding Etgar kewalahan menghadapi senior itu, senior itu berkata dengan sombongnya "Mending lu nyerah aja dah" Etgar tersenyum kepada senior itu, selang beberapa waktu ternyata Etgar mampu membalikan keadaan dan Etgar memenangkan pertandingan dan Teman-teman Etgar senang melihat kemenangan itu karena senior yang sombong itu sudah kalah, Etgar pun berkata kepada senior itu "Awal bukan lah akhir" Sambil menepuk punggungnya.

 

 

 

Komentar