Cerpen "Bersyukur" karya Revianda

 Bersyukur

Revianda Maulana S. P / 27

    Tidak terasa hampir 17 tahun aku hidup di dunia ini. Perlahan lahan semua akan segera ku rasakan, masalah demi masalah ku hadapi, dan waktu demi waktu ku jalani. Tetapi aku tak menyerah dengan kehidupan ini. Terkadang hidup ini dipenuhi rasah gelisah dan amarah, karena masalah yang terus bertubi tubi dan menghantui pikiran ini. Saat ini aku hanya ingin maju dan berjalan demi masa depan, tetapi kadang dihilagkan dengan rasa malas dan menganggap mudah. Saat ini banyak yang kesusahan dari teman hingga ke sanak saudara, semua bingung akan menju jalan yang indah. 

    Terkadang aku berpikir bahwa “Banyak tuh orang yang hidupnya enak dari keluarga, dan selalu jalannya mulus.” Tetapi setelah aku berjalan dan lebih mengenal orang orang di sekitarku, aku menganggap bahwa terkadang hidup ini tidak adil pada kita, seolah olah orang yang lebih tinggi akan makin tinggi dan sebaliknya. Berbeda dengan kawanku yang lain, aku lebih memilih untuk terus berpikir cara menjadi orang yang sukses dan merdeka, yang tahu bagaimana rasanya hidup enak dan mudah.

    Akhirnya setelah merasa titik paling rendah, aku pun berpikir bahwa cara hidup dengan nyaman dan mudah ialah dengan cara BERSYUKUR. Terkadang kita sebagai manusia dan makhluk sosial jarang sekali untuk bersyukur, terlena oleh duniawi, dan terkikis oleh perasaan manusia. Kita juga perlu istirahat dan juga bersyukur dengan apa yang kita punya. Hirup nafas dalam dalam, lalu pikirkan semua tentang kehidupan ini, bahwa hal inilah yang bisa membuat kita sadar akan kehidupan yang asli dan bermakna. Perlahan tapi pasti, semua akan indah pada waktunya.

Komentar