Aku dan Dia
Shinta Amelya J/33/XI MIPA 1
Hi, ini aku si penulis cerpen ini. Aku berusia 16 tahun, yap kelas 2 SMA. Aku bersekolah di salah satu SMA Negeri di Kota Malang. Aku memiliki 5 sahabat yaitu Samora, Leofen, Aruna, dan Syana. Aku bersahabat dengan mereka sejak kelas 1 SMA. Dan ada sesuatu yang terjadi didalam diriku. Inilah kisahku dan dia.
Aku mengikuti vaksinasi di sebuah rumah sakit. Tepat pukul 11.30 siang aku sampai di rumah sakit tersebut, aku mengikuti setiap prosedur yang ada, tak lama kemudian namaku di panggil untuk melakukan vaksinasi. Setelah vaksinasi tidak terjadi apa-apa. Sesampainya di rumah, rasanya sangat lelah sekali, jadi aku tertidur dari siang sampai sore hari. Aku terbangun karena ada teman mamaku di rumah, dia mengajakku makan orem-orem, setelah aku merasa kenyang, rasanya ingin tidur lagi tetapi ku urungkan niatanku untuk tidur. Malam pun tiba, aku merasakan bekas vaksinasi itu sakit, tapi aku masih mengabaikannya. Keesokan paginya aku memberitahu mamaku,
"ma ini kenapa ya bekas vaksinnya sakit",
dan mamaku menjawab
"bukannya sudah biasa ya dek kalau setelah vaksin ada rasa njarem gitu",
aku meng-oh saja dan masih berpikiran apa yang dikatakan mamaku benar. Saat tiba di sekolah aku bercerita dengan Leofen,
"Fen, kenapa ya bekas vaksinku sakit banget?",
"aku habis vaksin juga gitu sihh, pasti semua juga gitu kok" jawab Leofen,
aku diam dan berpikiran positif, tapi rasa sakitnya berbeda, seperti sesuatu yang memaksa untuk keluar.
Sekitar 2 bulan aku menahan rasa sakit itu. Dan selama 2 bulan aku merasakan hal-hal aneh ada didalam diriku, aku selalu bermimpi hal aneh. Didalam mimpi aku berbicara dengan diriku, tetapi kita berbeda, aku versi baik dan dia versi menyeramkan. Saat tiba di sekolah mengikuti pembelajaran dan itu aman-aman saja, sampai tiba-tiba dia datang dan bertengkar dipikiranku, aku berusaha melawan dia, agar dia tidak mengorganisir tubuhku. Tapi aku tidak bisa melawannya tepat di pelajaran fisika di hari Rabu. Aku merasakan dia mulai menguasai tubuhku, dan aku tak bisa melihat apa-apa didepan. Tubuhku sudah sepenuhnya dikuasi oleh dia. Setelah 10 menit aku berusaha kembali kepikiranku dan akhirnya bisa, saat aku sadar aku melihat tembok disekelilingku terdapat gumpalan yang mendidih. dan seragam lengan kiriku seperti terbakar hangus, tiba-tiba guru datang dan memberikan jaket untuk menutupi bagian lengan kiriku, dan aku di bawa keruangan yang asing buatku, aku tak tau apa yang terjadi di kelasku. Saat di perjalan menuju ruangan itu aku melawan orang-orang yang memegangku agar bisa kembali kekelas, setelah lepas dari mereka, aku melihat guru yang memberi jaket kepadaku sedang memegang semacam bolpoint tetapi terdapat lampunya, setelah bolpoint itu ditekan ada cahaya seperti kilatan memenuhi kelasku. Setelah melihat sekitar aku berbicara dengan diriku
"apa ini perbuatanku, tidak mungkin, aku hanya siswi SMA",
orang-orang yang tadi memegangku sedikit ketakutan dan membawaku lagi ke ruangan asing itu, disana terdapat orang-orang aneh, ada yang mengeluarkan es dari tangannya, ada yang menggunakan sepatu dari beton, ada yang menumbuhkan tanaman menggunakan tangannya. Aku berjalan melewati mereka, dan tiba di sebuah kamar mandi, ya orang-orang asing memintaku untuk bersih-bersih dan ganti pakaian. Setelah menggunakan pakaian seperti jumpsuit berwarna abu-abu dan memakai kaos putih polos didalam jumpsuit. Aku dipanggil kesebuah ruangan, ruangan itu nampak mewah banyak hiasan-hiasan terbuat dari emas, setelah menunggu di ruangan itu terdengar langkah kaki seseorang memasuki ruangan yang kutempati.
"Bravo-bravo" sahutnya saat melihatku,
seorang laki-laki tua yang berumur sekitar 50-an, dengan badan tinggi, sedikit gemuk, rambut putih, dan berjubah hitam emas sedang menatapku dan berjalan ke mejanya, aku diam, karena tidak tau apa yang terjadi.
"kekuatan yang kamu miliki sangat langka sekali" katanya sambil memegang gelas berisi wine.
Aku yang tadinya terdiam kini berpikir "apa kekuatan? aku punya kekuatan? untuk apa?".
"ternyata cairan yang dimasukkan tubuhmu dapat menghasilkan orang dengan bakat sepertimu", pria tua itu menambahkan.
Aku yang mengingat-ingat bagaimana cairan itu dimasukkan, dan setelah kuingat ternyata cairan itu masuk saat aku melakukan vaksin, aku shock, saat itu juga dia mulai menguasaiku, pandanganku menjadi hitam, aku menodong pria itu dengan pisau yang dapat melelahkan tubuhnya dan menjadikannya debu. Walau setengah sadar aku mendengar dia mengatakan sesuatu pada pria itu,
"Hahaha, kau pikir kau pintar ha?, dengan mudah menipuku, apakau memiliki bukti haa?" sahutnya ke pria tua itu.
Tiba-tiba semua gelap, ternyata aku pingsan. Setelah 10 menit pingsan, aku terbangun dengan tato berbentuk G di pergelangan tangan kiriku, dan berusaha mengingat apa yang terjadi, aku ingat kata-kata pria tua tadi, jadi bisa disimpulkan bahwa aku yang melakukan semua tadi dikelas, tetapi mengapa, aku merasa itu bukan aku, aku tidak mungkin menyakiti sahabat-sahabatku, dilain sisi aku menangis sejadi-jadinya, dan mencoba keluar dari ruangan tempatku pingsan, tetapi tidak bisa. Dan aku baru tersadar di leherku terdapat kalung terbuat dari alumunium setebal 1cm dan memiliki lebar 2cm. Dimana dia yang mencoba melawan dipikiranku dan menguasainya selalu gagal. tak lama kemudian aku mendengar langkah seseorang dan aku berteriak "tolong keluarkan aku dari sini, aku mohon", dia mengabaikannya dan memasukkan nampan yang berisi makanan, aku berpikir bahwa aku di penjara, dan tanpa kusadari aku menarik lengan orang yang memberi makan, dan berkata
"hahaha, aku tak akan lama di tempat ini, sebentar lagi aku akan keluar",
setelah beberapa detik aku tersadar dan meminta maaf kepada orang itu. Sekarang aku mulai sadar bahwa sisi jahatku belom bisa kukendalikan, dan ku beri nama DIA, dia muncul setelah beberapa bulan aku menjalani vaksin, dan kini aku tak bisa mengontrolnya, saat aku lepas dari "penjara", dia benar-benar menguasaiku dan kalung itu meleleh karenaku.
Selama berbulan-bulan aku dilatih untuk mengendalikan diriku, agar dia tidak mudah keluar, dan aku dilatih beladiri yaitu taekwondo, agar saat ada perang nanti tidak tergantung dengan kekuatan. Aku sudah menerima diriku apa adanya. Saat pulang sekolah, Leofen, Samora, Aruna, dan Syana selalu melihatku dengan tatapan sinis, aku tak mengerti kenapa mereka menatapku dengan tatapan itu,
dan aku berbicara dengan diriku "bukannya guru itu mengatakan, ketika anak-anak melihat kilatan cahaya dari bolpoint itu bisa melupakan apa yang terjadi sebelumnya, tapi kenapa temanku sepertinya tidak melupakannya"
Suatu hari Aruna menepuk pundakku untuk mengajak berbicara, dan reflek aku membantingnya, saat aku melihat siapa yang ku banting
"Aruna aku minta maaf tak sengaja membantingmu, ku kira kamu orang jahat" sahutku sambil menjabat tanganya dan menariknya untuk berdiri, dan anehnya mereka tidak menjauh dariku, mungkin mereka sudah terkena kilatan cahaya itu, jadi sudah melupakan semua, ternyata salah. Aku di ajak kerumah Aruna untuk makan siang,
"Beta, kenapa kamu tidak menyapa kami saat kita berpapasan kemarin?" tanya Aruna
"Bukannya kalian terkena kilatan cahaya itu, kok kalian masih bisa mengingatku?" tanyaku kebingungan
"Saat kamu kembali kekelas dan saat itu kilatan itu ada, kami berbicara pada guru, kita tak ingin melupakanmu, karena guru menjelaskan bahwa cahaya itu dapat membuat seseorang lupa dengan kejadian itu dan parahnya melupakanmu juga." sahut Samora
"Dan kami tidak ingin melupakanmu, mau kamu monster, mau kamu Beta, kita tidak peduli" ucap Syana, sambil melihat kearah Aruna, Samora, dan Leofen.
"Sungguh kalian tidak takut padaku?, wahh terimakasih banyak" ucapku sambil menyeka air mata
"Untuk apa takut, aku yakin didalam dirimu saat berubah masih ada Beta yang kukenal, yang suka memberi jokes-jokes yang membuat kita tertawa terbahak-bahak, Beta yang sangat perhatian dengan sahabatnya yang terlihat bad mood" sahut Leofen
"Mau bagaimanapun we're best friend forever right?" Samora menambahkan
Aku sudah tidak kuat lagi menahan air mata yang terbendung di kantong mataku. Kita menyatukan tangan dan tos
"best friend forever" sahut kita berlima bersama-sama
Komentar
Posting Komentar